Senin, 16 Juli 2012


TUGAS TRANSLATE ETHOLOGY
maha saraswati warna.jpg( Neuroethology)



Oleh :
Nama    : Ni Kadek Ria Nurwahyuni
              NPM     : 0879
              Prodi     : Biologi
              Smester : 5



FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
2011


TUGAS MAKALAH ETHOLOGI
(INVASI PADA HEWAN)
“BADAK JAWA Rhinoceros sondaicus”












Oleh :
Nama        : Ni Kadek Ria Nurwahyuni
No Absen : 26
NPM         : 0879





FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN BIOLOGI
UNIVERSITAS MAHASARASWATI

DENPASAR

2009


Judul       : Pembuatan Biopori secara partisipatif sebagai sarana pembelajaran transfomatif dalam meningkatkan sikap siswa tentang tindakan lokal konservasi air di SMP Negeri 1 Penebel

Nama      : Ni Kadek Ria Nurwahyuni


BAB I
Pendahuluan

Latar Belakang
Air merupakan komponen pokok dalam memenuhi kebutuhan makhluk hidup di bumi ini, khususnya bagi manusia. Namun ketersediaan air, terutama air tawar dan air bersih, semakin lama semakin sulit karena perkembangan jumlah penduduk dunia yang pesat serta adanya perusakan alam yang menyebabkan berkurangnya atau tercemarnya keberadaan air tawar dan air bersih. Perusakan kawasan Daerah Aliran Sungai dan pencemaran terhadap tubuh air dianggap sebagai penyebab utama terjadinya krisis air.
Untuk itu upaya konservasi air perlu segera ditingkatkan dalam rangka menanggulangi krisis air dan menjaga kelestariannya. Upaya konservasi air dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah pembuatan Lubang Resapan Biopori (LRB). Tujuan utama konservasi air adalah meningkatkan volume air tanah, meningkatkan efisiensi pemakaian air, dan memperbaiki kualitas air sesuai peruntukannya. Pengelolaan air permukaan dilakukan dengan cara pengendalian aliran permukaan, pemanenan air hujan, dan peningkatan kapasitas infiltrasi tanah. Sikap Konservasi air sebaiknya diberikan kepada anak didik sejak dini. Berbagai cara diberikan untuk meningkatkan pemahaman tersebut. Dalam penelitian ini, peneliti mengajak peserta didik membuat LRB secara partisipasi yang berbasis pndidikan Transformatif. Hal ini diharapkan mampu meningkatkan sikap siswa terhadap konservasi air. 

Senin, 07 Mei 2012

TUMPEK PENGATAG SEBAGAI KEARIFAN LOKAL DI BALI


TUMPEK PENGATAG SEBAGAI KEARIFAN LOKAL DI BALI




Ni Kadek Ria Nurwahyuni
FKIP UNMAS Denpasar




ABSTRACT

This paper describes the " Tumpek Pengatag  as Local Wisdom in Bali". Local Wisdom is the knowledge of the community (local) customary Several accumulated overgenerations, the who live in Certain environments. Tumpek Pengatag regarded as one of the local wisdom as it contains important value in maintaining the environment, especially plants. Tumpek pengatag according to the Hindus is a spontaneous outburst of the mostcareful in describing the sense of love and affection for plants. Plants are considered important as a source of life. In this paper, besides describing the value contained in theceremony Tumpek Pengatag, also explain the link between Tumpek pengatag with aspects of ecology, social and economic community. Which of these three relationships were purpose in the maintenance environment, especially plants.

Key Word : local wisdom, describing, relationship